Minggu, 26 Mei 2024

Analisis Poster Siksa Kubur

 Pendahuluan

Seperti yang kita tahun Jaman sudah berkembang begitu pesat, begitu pula media komunikasi juga ikut mengikuti perkembangan itu. Dalam dunia Desain Komunikasi Visual, tentu saja kita belajar bagaimana cara berkomunikasi melewati bentuk visual. Salah satu contohnya adalah poster yang sering digunakan film film sebagai media promosi. Poster biasanya berisikan visual maupun teks yang mengadung pesan yang ingin disampaikan.

Poster sendiri merupakan pengumuman atau iklan dalam bentuk gambar atau tulisan yang berisi himbauan atau ajakan untuk melakukan sesuatu. Biasanya, poster ditempel di dinding atau tempat strategis yang sering dilalui banyak orang dan mudah dibaca. Poster tidak hanya tersedia dalam bentuk cetak, tetapi juga online. Melalui poster, seseorang dapat memberikan informasi penting kepada publik. Bahkan, satu poster saja bisa mempengaruhi persepsi publik. Biasanya poster memiliki tujuan pembuatan poster adalah menarik perhatian publik, mengingatkan informasi penting, menyampaikan pesan agar masyarakat tahu, mempengaruhi publik agar mengikuti isi poster, dan mencari perhatian serta simpati publik.

Analisa ini bertujuan memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pendanda dan petanda yang ditunjukkan melalui poster film "siksa kubur".

Pendekan Analisis

Dalam analisis poster ini saya menggunakan pendekatan yang sangat relevan yaitu teori semiotika yang di ciptakan oleh Ferdinand De Saussure. Kenapa teori ini sangat cokok untuk menganalisis sebuah poster?, ini karena sebuah poster  tidak hanya menyajikan pesan visual, tetapi menyertakan teks sebagai bagian dari unsur komunikasinya.

Menurut Ferdinand De Saussure, tanda terdiri dari dua elemen: penanda (signifier) dan petanda (signified). Sistem tanda ini bekerja dipengaruhi oleh latar belakang budaya tempat tanda itu dibuat dan digunakan. Misalnya, dalam konteks poster, gambar dan teks memiliki makna yang saling berkaitan dan dipengaruhi oleh budaya serta konteks sosial di mana poster tersebut diproduksi dan dipajang.

Kalo gw coba ambil contoh poster film. Penanda dalam poster film bisa berupa gambar utama yang menarik perhatian, seperti sosok protagonis atau adegan kunci dari film. Petanda adalah makna yang ditimbulkan oleh gambar tersebut, misalnya ketegangan, drama, atau horor, tergantung pada genre film tersebut. Teks verbal yang menyertai gambar, seperti judul film dan tagline, memperkuat dan memperjelas pesan yang ingin disampaikan oleh poster.

Makanya dengan menggunakan teori semiotika, kita dapat menguraikan bagaimana elemen visual dan teks dalam poster bekerja bersama untuk menyampaikan pesan tertentu kepada audiens. Ini membantu kita memahami bukan hanya apa yang poster coba sampaikan secara eksplisit, tetapi juga makna-makna tersirat yang mungkin tidak langsung terlihat.

Jadi, saat kita melihat sebuah poster, kita sebenarnya sedang melihat lebih dari sekadar kombinasi gambar dan kata-kata. Kita sedang menginterpretasikan tanda-tanda yang dirancang untuk berkomunikasi dengan kita pada berbagai level. Pendekatan semiotika memungkinkan kita untuk mengungkap lapisan-lapisan makna tersebut, menjadikan kita pembaca yang lebih kritis dan sadar akan pesan-pesan yang kita terima setiap hari.



Film Siksa Kubur adalah film bergenre horor religius yang tayang 11 April di seluruh bioskop Indonesia saat libur Lebaran lalu. Belum genap sebulan, film tersebut kini telah mencapai 3 juta penonton. Bahkan film ini dinobatkan sebagai film Lebaran nomor satu di Indonesia. Film ini diminati banyak kalangan karena menyuguhkan alur yang menyeramkan serta terdapat unsur keagamaan. Film ini terinspirasi dari ajaran agama Islam tentang kehidupan setelah kematian.

Film Siksa Kubur ini bercerita tentang perempuan bernama Sita yang kehilangan kepercayaannya tentang agama setelah orang tuanya meninggal dunia. Setelah itu, Sita berniat mencari orang paling berdosa. Harapannya, ketika orang tersebut meninggal, Sita bisa ikut masuk ke dalam kuburan untuk membuktikan kalau siksaan di kubur itu tidak ada dan agama juga tidak nyata.

Dengan Berbagai pujian dan kepopulerannya film ini mari kita coba analisis lebih dalam apa sih arti yang ada pada poster Siksa Kubur ini.........................?

  • Penanda Dan Petanda Dalam Objek 12 Pocong

Penanda"Signifier"



Petanda"Signified"

Gambar 12 orang berkain kafan ini merujuk tentang 12 golongan manusia yang dibangkitkan dalam kuburnya. 12 orang tersebut juga memiliki berbagai macam luka dan dalam keadaan yang berbeda-beda. Berbeda beda keadaan disini merujuk kepada amal perbuatan manusia tersebut semasa hidupnya. 12 golongan manusia yang dibangkitkan dalam kubur memiliki rincian seperti berikut:

Pertama, golongan orang-orang yang dibangkitkan dan dikumpulkan dalam keadaan tidak memiliki tangan dan tidak memiliki kaki. Mereka itu di dunianya adalah orang-orang yang suka menyakiti hati tetangganya, baik perkataan maupun tingkah lakunya, sehingga para tetangganya tidak nyaman jika bertemu dengannya.

Kedua, golongan orang-orang yang dibangkitkan dan dikumpulkan dalam keadaan menyerupai babi. Mereka ini adalah golongan orang-orang yang suka melalaikan shalat, padahal suara adzan telah memanggil dengan lantangnya, bahkan teman mereka pun telah mengingatkan, namun mereka tetap mengacuhkannya.

Ketiga, golongan orang-orang yang dibangkitkan dan dikumpulkan dalam keadaan perutnya seperti gunung, dipenuhi oleh ular dan hewan-hewan berbisa lainnya seperti kalajengking dan sejenisnya. Golongan ini adalah orang-orang yang enggan mengeluarkan zakat dan melakukan berbagai cara untuk tidak mengeluarkannya.

Keempat, golongan orang-orang yang dibangkitkan dan dikumpulkan dalam keadaan mulutnya mengalirkan darah. Golongan ini adalah orang-orang yang senang berbohong dan licik dalam berjual beli. Mereka rela berbohong demi keuntungan dagangannya tanpa memikirkan risikonya.

Kelima, golongan orang-orang yang dibangkitkan dan dikumpulkan dalam keadaan kembung, badan mereka mengeluarkan bau yang sangat busuk, bahkan lebih busuk dari bangkai. Mereka ini adalah golongan orang yang gemar melakukan maksiat secara sembunyi-sembunyi karena takut kepada manusia, tapi tidak takut kepada Allah SWT.

Keenam, golongan orang-orang yang dibangkitkan dan dikumpulkan dalam keadaan dipotong tenggorokan dan pundaknya. Mereka adalah golongan orang yang senang bersaksi dengan kesaksian palsu. Padahal seorang saksi akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat kelak atas kesaksiannya.

Ketujuh, golongan orang-orang yang dibangkitkan dan dikumpulkan dalam keadaan tidak mempunyai lidah, dari dalam mulutnya mengalir nanah dan darah. Mereka adalah orang-orang yang enggan memberikan kesaksian (syahadat).

Kedelapan, golongan orang-orang yang dibangkitkan dan dikumpulkan dalam keadaan menjungkir-balikkan kepala mereka, dengan posisi kaki mereka ada di atas kepala mereka. Mereka adalah golongan orang-orang yang sering berbuat zina kemudian mati dalam keadaan belum bertaubat.

Kesembilan, golongan orang-orang yang dibangkitkan dan dikumpulkan dalam keadaan hitam wajahnya dan melotot matanya, dan perutnya dipenuhi oleh api. Mereka adalah orang-orang yang senang mengambil hak dan memakan harta anak yatim secara zalim, bahkan tanpa merasa bersalah melakukannya.

Kesepuluh, golongan orang-orang yang dibangkitkan dan dikumpulkan dalam keadaan badannya penuh dengan penyakit kulit. Mereka adalah golongan orang yang durhaka kepada orang tua, enggan mengerjakan sesuatu yang diperintahkan oleh orang tua, bahkan sampai menyakiti hati orang tua.

Kesebelas, golongan orang-orang yang dibangkitkan dan dikumpulkan dalam keadaan buta hati dan matanya, gigi mereka seperti tanduk sapi, bibirnya menjuntai sampai ke dada, lidahnya menjuntai sampai ke perut, bahkan paha, dan juga dari perutnya keluar kotoran. Mereka adalah golongan orang yang gemar meminum khamr/arak (minuman keras) tanpa memikirkan efek dari meminum arak tersebut.

Kedua belas, golongan orang-orang yang dibangkitkan dan dikumpulkan dalam keadaan wajahnya terang seperti bulan malam purnama, dan mereka melewati jembatan sirathal mustaqim dengan cepat secepat kilat yang menyambar. Mereka adalah golongan orang yang senang mengerjakan amal sholeh dan berbuat kebaikan, menjauhi maksiat, menjaga shalat lima waktu, dan mati dalam keadaan bertaubat.

Hal tersebut tentu saja menunjukan bahwasannya film Siksa Kbur Adalah film Horor religi yang akan menunjukan berbagai macam siksaan di alam kubur.


Penanda"Signifier"


Petanda"Signified"

Munculnya ular di tumpukan pocong berbentuk tengkorang juga ini memiliki artinya. Ular itu bukan ular biasa telah diindetifikasi ular tersebut adalah ular Syuja'ul al Aqra.

Dalam artian, Syuja'ul Aqra adalah sebutan untuk ular yang mengerikan dan menjadi teman di alam kubur. Ular ini akan diperintahkan Allah SWT untuk menyiksa orang-orang muslim yang tidak melaksanakan salat.

Ini mengartikan bahwasannya di film ini kita juga akan ditunjukan horor gore mengenai ular yang akan menyiksa manusia yang lalai.


Penanda"Signifier"


Petanda"Signified"

makna di balik tengkorak manusia dan munculnya ular tersebut di mata tenggorak dalam bentuk pocong. Aadalah dimana ‘Syuja'ul Aqra’ akan mendatangi kubur seorang muslim, bila tidak menggunakan mata hatinya.

Mata akan identitik dengan melihat, Maka dari itu bukan hanya melihat pakai mata tapi pakai hati juga. Kalau kita tidak menggunakan mata, termasuk mata hati maka ‘Syuja'ul Aqra' akan datang menemanimu di alam kubur,

Wujud manusia yang berbentuk tengkorang adalah sbuah pengigat tentang kematian, Dikarenakan setiap yang hidup pasti akan meninggal dan balik ke alamnnya.


Penanda"Signifier"


Petanda"Signified"


Judul series. Untuk judul series menggunakan font yang terlihat bercecer dan misterius. Font seperti ada berceceran darah tersebut mencerminkan tema horror dan gore, Ini bisa diartikan bahwa film ini akan memperlihatkan darah dan memiliki adegan adegan yang sadis.


Kesimpulan
Melalui proses analisis sistem petanda pada film "Siksa Kubur", Bisa disimpulkan pemaknaannya bahwa poster ini berkaitan tentang berbagai siksaan kubur yang akan di alami manusia. Didalam poster ini kita tahun memiliki pesan religi tentang kematian dan siksaan bagi orang yang buta mata hatinya.

Dalam Analisis ini kita bisa mengungkap makna pada visual dan teks pada poster tersebut. Gambar 12 pocong dan ular Syuja'ul Aqra mengindikasikan tema siksaan di alam kubur, sesuai dengan ajaran Islam. Font berdarah pada judul mempertegas elemen horor dan gore dalam film. Poster ini dapat menyampaikan pesan yang baik melewati elemen yang terbatas. Poster Siksa Kubur berhasil menyampaikan kengerian siksa kubur dan pesan religius, dengan tetap menarik perhatian publik secara efektif dan jelas tetapi tetap mempertahankan kengeriannya.

Sabtu, 04 Mei 2024

Analisis Poster Gundala

Gundala adalah tokoh superhero berasal dari tahun 1969, Gundala Kembali popular saat diadaptasi Kembali menjadi film layar lebar oleh salah satu sutradara ternama. Film Gundala (2019) yang diadaptasi oleh Joko Anwar mendapatkan sambutan meriah dari penonton Indonesia. Dalam pembuatan film, tak bisa diabaikan peran penting poster sebagai media promosi utama. Mari kita bahas lebih lanjut yan terdiri dari :

Elemen visual poster terdiri dari:

1. Tipografi

2. Ilustrasi

3. Warna

 1. Font

Bisa dilihat dari text Gundala menggunakan font yang jelas dan mondern tanpa ujung stroke pada text dapat dipastikan menggunakan font "sans serif". Huruf jenis ini sangat sesuai dengan karakter pahlawan yang ada pada film “Gundala” yaitu tegas, dalam membela kebenaran. Huruf yang digunakan pada judul film “Gundala” juga berbentuk italic atau miring sehingga memberi efek seperti pergerakan yang cepat menyesuaikan karakter pahlawan film “Gundala” yang cepat dan sigap memberantas kejahatan. 

2. Ilustrasi

Ilustrasi utama pada poster ini tentu saja sang main character Gundala yang sedang mengepalkan tangan di tengah hujan petir. Gundala berposisi tegap dan menggunankan perlengkapan badan lengkap.  Dengan postur tubuh seperti itu dan ditambah ada dua sisi bangunan kokoh yang membelah dibelakangnya membuat tokoh Gundala terlihat sanat kuat sebagaimana ia digambarkan. Adanya ilustrasi petir sebagai menggambarkan ialah sang Putra Petir.

Di sisi atas gedung menandai musuh Gundala dan sekutu mereka menatapnya dari atas, merendahkan Gundala yang berdiri di bawah. Bangunan terpisah yang saling berhadapan menunjukkan tekanan dari segala arah yang ditimbulkan oleh musuh-musuh Gundala.

3. Warna

Warna pada poster Gundala didominasi warna Gelap abu-abu. Warna abu- abu bisa diartikan keseriusan, kemandirian, kurang percaya diri, dan bertanggung jawab, warna ini mewakili sikap dari Gundala itu sendiri, Gundala memiliki keseriusan untuk menolong orang lain.

Kesimpulan

Poster Gundala udah nunjukin nih setiap elemen dipilih dengan cermat untuk mencerminkan karakter Gundala secara efektif. Tipografi yang Jelas dan ilustrasi yang sesuai. Warna yang digunakan memperkuat karakter Gundala. Karena elemen visual ini penting karena memengaruhi bagaimana audiens mempersepsikan poster dan keingintahuan mereka untuk menonton film. Sebuah poster yang baik dapat menarik perhatian penonton dan membangkitkan minat mereka untuk menonton film yang bersangkutan.

Sabtu, 23 Maret 2024

Potensi Komik Horor Indonesia

Raka Gemilang Ramadhani

202246501093

R4E

Sudah tidak asing bahwa Genre horror adalah salah satu genre kecintaan orang-orang indonesia. Faktanya, genre film horor Indonesia adalah salah satu genre yang paling laris dalam penjualan tiketnya. Ketertarikan masyarakat Indonesia terhadap genre horor ada hubungannya dengan “kejiwaan” masyarakat Indonesia dan nilai-nilai ketimuran yang berkaitan erat dengan konsep supernaturalitas. Asumsi ini didasarkan pada fakta bahwa setiap wilayah dan suku di Indonesia yang memiliki kepercayaan mereka masing-masing akan alam gaib. Kepercayaan ini juga berimbas terhdap produk-produk yang dihasilkan Indonesia. Komik horror adalah salah satu produk dari kepercayaan Masyarakat tersebut, Mari kita bahas lebih lanjut.

Sejarah Komik

Perkembangan komik sendiri memiliki dua era yaitu era cetak dan era digital yaitu :

Era Cetak

Era cetak komik Indonesia adalah dimulai dari periode 1930 sampai 2000-an. Dalam periode komik-komik Indonesia bergantung pada media cetak seperti koran, majalah, dan buku untuk disebarluaskan dan dikenal oleh masyarakat.

Pada periode 1930-an komik Indonesia awalnya banyak muncul dalam bentuk komik strip di koran-koran. Komik-komik Indonesia karya para komikus Indonesia pada saat itu juga dapat ditemukan pada surat kabar Belanda. Karakter pertama komik Indonesia pada periode ini adalah Put On karya Kho Wan Gie. Put On merupakan jenis komik strip yang dimuat di majalah mingguan Sin Po pada 1931-1960.

Ada 3 tema besar pada periode ini, yaitu romantis, silat, dan superhero. Dalam membuat karakter superhero, dapat terlihat pengaruh komik Amerika pada karakter-karakter yang diciptakan. Dengan memadukan gaya Amerika lewat cerita dan nuansa lokal, membuat komik-komik karya komikus lokal juga dapat digandrungi masyarakat.

Era Digital

Era digital komik Indonesia dimulai pada periode setelah 2000an atau periode setelah reformasi. Karena makin mudahnya akses internet, banyak para komikus Indonesia masa kini lebih berfokus membuat dan menyebar luaskan karyanya secara digital. Banyak dari komikus pada periode ini bekerja secara independen, tidak bergantung pada penerbit besar, dan cenderung memproduksi serta menyebarkan karya dalam komunitas terbatas.

Pada era ini mulai meluasnya aneka genre komik mulai dari komik romance, fiksi ilmiah, Action, horror, dll. Komik-komik Indonesia yang kini berfokus melalui platform digital justru dapat merambah popularitasnya hingga ke mancanegara.

Apa itu Komik ?

Komik merupakan sebuah susunan gambar dan kata yang bertujuan untuk memberikan informasi yang ingin disampaikan kepada pembaca. Sebuah komik selalu memanfaatkan ruang gambar dengan tata letak. Hal tersebut agar gambar membentuk cerita, yang dituangkan dalam bentuk dan tanda. Komik juga termasuk dalam karya sastra, yaitu sastra bergambar

6 Aspek Yang Perlu Diperhatikan Dalam Pembuatan Komik

1.     1. Panel

Panel adalah kotak yang berisi ilustrasi dan teks yang nantinya membentuk sebuah alur cerita. Panel bisa dikatakan sebagai frame atau representasi dari kejadiankejadian utama dari cerita yang terdapat dalam komik tersebut

2.     2. udut Pandang

Aspek kekayaan bahasa penuturan secara dramatis mampu dihasilkan dengan pemilihan sudut pandang yang sesuai dengan adegan yang muncul dalam panel komik. Sudut pandang dalam bahasa perfilman biasa dikenal dengan istilah camera angle.

3.     3. Parit Istilah

parit atau istilah ruang sela merujuk pada ruang di antara panel. Parit inilah yang menumbuhkan imajinasi pembaca, dimana dua gambar yang terpisah dalam panel digubah oleh pembaca untuk menjadi gagasan mengikuti interpretasi pembaca. Ukuran parit amat beragam dan ditentukan dari ukuran dan komposisi dalam suatu halaman. Parit umumnya memiliki ukuran standar 0,5 cm hingga 1 cm.

 4.  Balon Kata

Balon kata merupakan representasi dari pembicaraan ataupun narasi dari peristiwa yang sedang digambarkan dalam panel. Balon kata merupakan fungsi bahasa dari komik. Fungsi dimana bahasa dalam dialog yang ditempatkan dalam balon adalah merupakan ungkapan sekaligus monolog dari tiap adegan yang terdapat dalam panel. Balon kata memiliki banyak variasi untuk menggambarkan suara ke dalam bentuk visual. Bentuk balon kata bervariasi menyesuaikan dengan ekspresi emosi dari narasi yang sedang diucapkan oleh tokoh.

5.    5. Ilustrasi Komik

Ilustrasi pada komik memiliki fungsi sebagai gambaran pesan terbaca, namun dapat mengurai cerita. Ilustrasi sangat erat kaitannya dengan komik, bedanya ilustrasi hanya terdiri dari beberapa gambar yang melukiskan isi dari suatu cerita, namun komik adalah gambargambar yang memvisualkan keseluruhan isi cerita

 6.     Cerita

Dalam komik, elemen cerita menjadi bagian yang sangat penting karena perpaduan unsur visual dan teks merupakan perwujudan dari bentuk narasi yang berupa runtutan cerita. Komik adalah sebuah sastra gambar. Didefinisikan sebagai satra gambar menunjukkan pentingnya peranan cerita dalam sebuah komik. Kekuatan narasi merujuk pada kualitas, dampak, dan nilai sebuah komik.

 Kenapa Komik Horor

Komik horor Indonesia secara khusus belum menjadi suatu topik bahasan yang umum, pola tertentu dari adanya fiksasi kultural atas komik horor di Indonesia dapat dicermati jejaknya pada komik-komik horor pada surat kabar dan majalah terbitan lokal, majalah Sunda Mangle misalnya. Namun pada masa ini komik horror masih sangat sedikit peminatnya, Sebab jangkauan media cetak yang terbatas. Komik cetak Indonesia pada saat itu juga kesulitan harus bersaing dengan komik dari jepang yang tak kalah menarik

Seiring Perkembangan di dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi memicu tumbuhnya perubahan kultural di tengah masyarakat. Ia juga merambah kepada media populer yang kemudian berimbas kepada perubahan pola perilaku maupun nilai-nilai yang dipercaya suatu komunitas dalam masyarakat. Fiksi horor merupakan salah satu dari bermacam media yang sedang berkembang seiring dengan makin cepatnya arus pertukaran informasi pada masyarakat global.

Salah satu penerbit komik digital terpopuler adalah web daring webtoon. Selain karena popularitasnya, platform komik daring menjadi fokus dari kajian karena platform daring menjangkau pembaca komik dalam lingkup yang lebih luas bila dibandungkan dengan komik cetak, ia juga membuka peluang bagi komikus amatir yang baru di dalam pasar komik dalam mempublikasikan karya mereka. Berikut beberapa contoh komik horror yang diterbitkan di web daring webtoon :



Glommy Sunday

Karya                  : Fancycon

Tahun Terbit      : 2016

Pelanggan          : 798 ribu

Total suka           : 5,2 Juta

 

 

Gloomy Sunday merupakan komik antologi yang tersusun atas kumpulan cerita pendek, cerita dibawakan melalui karakter utama yang ditampilkan melalui sudut pandang orang ketiga (sudut pandang orang ketiga objektif). Pada umumnya identitas karakter bersifat anonim/tidak banyak informasi yang didapat dari identitas karakter selain namanya. Narasi berkutat seputar kejadian-kejadian supernatural, benda-benda ajaib, hantu, monster, dan kutukan-kutukan. Tokoh protagonis pada cerita berperan pasif terhadap nuansa horor yang ditampilkan, mereka tidak berusaha untuk melawan tekanan dari horor itu sendiri.



Creep In

Karya                  :  Fancycon

Tahun Terbit      :  2019

Pelanggan          :  496 ribu

Total suka           :  2,8 Juta

 

Creep In pada dasarnya berkisah mengenai eksorsisme yang dilakukan dengan cara yang tidak konvensional melalui satu tokoh hantu yang melawan hantu-hantu jahat lainnya. Terdapat narasi-narasi pendek untuk tiap-tiap arc yang berisi beberapa episode dengan alur cerita yang berbeda, namun keseluruhannya masih dalam satu kesatuan dengan narasi besar cerita, berbeda dengan Gloomy Sunday atau Creep. Latar cerita bersifat fiktif dengan unsur lokal, hal ini dapat dilihat dari struktur bangunan yang ada.




Kemala

Karya                  :  Sweta Kartika

Tahun Terbit      :  2020

Pelanggan          :  102 ribu

Total suka           :  230 ribu




Kemala berkisah seputar karakter utama bernama Kemala yang tanpa sepengetahuannya berubah menjadi hantu. Perubahan ini membuat Kemala mendapatkan kemampuan berinteraksi dengan hantu lainnya dan mendengarkan kisah mereka, di saat yang bersamaan Kemala juga mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi terhadapnya. Cerita berlatar fiktif dengan latar utama sekolah dengan nuansa lokal, hal ini dapat terlihat dari struktur bangunan dan pakaian adat Jawa yang dikenakan beberapa karakter, serta cerita-cerita mengenai kekejian kolonialis Belanda dan praktik-praktik perdukunan lokal seperti santet dan susuk pada beberapa arc cerita.

Kesimpulan

Genre horor Indonesia sangat populer dan kesukaan masyarakat terhadap genre ini, dapat disimpulkan bahwa minat tersebut berkaitan erat dengan kejiwaan dan nilai-nilai ketimuran di masyarakat Indonesia. Hubungan ini terkait dengan konsep supernaturalitas yang erat dengan kepercayaan masyarakat terhadap alam gaib. Di setiap wilayah dan suku di Indonesia, terdapat kepercayaan masing-masing terhadap alam gaib, yang turut mempengaruhi produksi budaya, termasuk komik horor. Oleh karena itu, komik horor Indonesia dapat dianggap sebagai salah satu produk yang menjanjikan sebagai sebuah karya .

Walaupun dengan kendala dan segala persaingan komik Indonesia dengan keterbukaan terhadap media digital, banyak harapan yang bisa direalisasikan dalam industri perkomikan. Petingnya bagu Komikus horor Indonesia telah mulai sadar dengan pembangunan latar cerita yang memperlihatkan karakteristik dari unsur-unsur local. Dengan menaruh budaya local terhadap komik horror dapat mendapatkan rasa simpati lebih pembaca untuk lebih tertarik pada komik yang kita akan buat. Dengan bantuan platform digital seperti webtoon dapat menjadi pijakan dalam pengembangan fiksi horor Indonesia. Sebagai seorang mahasiswa DKV yang tertarik dalam pembuatan Komik, Webtoon dapat berguna menentukan target pembaca atau pasar yang tepat, sehingga industri komik horor Indonesia dapat berkembang lebih baik.


file:///C:/Users/62851/Downloads/7-Article%20Text-20-1-10-20170824.pdf

https://ejournal.unisba.ac.id/index.php/mediator/article/viewFile/1121/688

https://pdfs.semanticscholar.org/33ec/5c00c8394e397711828cd48324469b70ab01.pdf


 


Senin, 04 Maret 2024

Siapa Diri Anda Dalam Kajian Seni Rupa dan Desain

Seni dan desain adalah hal yang tak pernah saya hiraukan setidaknya sebelum saya memutuskan untuk berkuliah pada jurusan yang berhubungan dengan seni. Perkenalkan, saya Raka Gemilang Ramadhani, Saat ini saya tengah menjadi mahasiswa yang baru memulai semester 4 di Universitas Indraprasta PGRI jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV).

Lahir di sebuah perkampungan Cianjur, Saya mempunyai keluarga yang dekat dengan seni, paman saya adalah seorang pelukis dan ayah saya fotografer. Bagaimana dengan saya?, Saya sama sekali tidak tertarik dengan karya seni dan hal-hal sejenis. Saya lebih tertarik pada aktivitas yang berhubungan dengan olahraga, seperti mengikuti lomba lari, voli, futsal, dan lain sebagainya. Tak menemukan tujuan kemana yang pasti terhadap bidang olahraga memunculkan ketertarikan saya pada dunia seni.

Ketertarikan saya terhadap dunia seni diawali hanya melewati hobi. Kecintaan terhadap perfilman dan perkomikan mulai muncul sejak masa SMA. Mungkin terdengar klise, tapi film-film superhero Marvellah yang membuka wawasan saya terhadap dunia perfilman. Saya juga mulai membaca komik secara digital maupun secara cetak yang meminjam terhdapa teman atau perpustakaan. Meskipun demikian, saya tidak pernah mempertimbangkan industri seni sebagai bidang pekerjaan saya. Jadi, mengapa saya memutuskan untuk masuk jurusan desain komunikasi visual?

Saat saya mengalami kegagalan dalam lolos di kampus negeri dan jurusan impian saya, saya merasa kehilangan arah. Namun, saya kemudian memutuskan untuk mencari kampus swasta yang sesuai dengan kemampuan ekonomi saya. Ketika saya menemukan Universitas Indraprasta PGRI (Unindra), saya mencari jurusan yang setidaknya bisa saya nikmati, yaittu jurusan desain komunikasi visual.

Kenapa Desain Komunikasi Visual?

Menikmati karya visual sebagai hobi, Saya berpikir kenapa tidak terjun langsung dalam pembuatannya. Desain komunikasi sendiri bisa dibilang sangat mencakup banyak hal di bidang kesenian. Saya sendiri sangat tertarik dengan pembuatan film animasi, komik, fotografi, dan videografi bisa dibilang desain komunikasi visual mencakup semua kertertarikan saya tersebut.

Tertarik saja ternyata tidaklah cukup, Setelah saya memasuki semester satu, saya sangat merasa kesulitan karena tidak adanya kesiapan pada bisang tersebut. Merasa tertingga teman-teman yang sudah jauh di depan saya, Merasa kesulitan secara ekonomi yang ternyata desain komunikasi visual cukup mengoreh uang yang banyak dalam membeli peralatannya.

Tiga semester telah dilalui, dan bisa dibilang saya masih berjuang untuk mengasah minat saya di bidang desain komunikasi visual. Saya mulai mengasah kemampuan fotografi dari dasar, mengasah keterampilan menggambar secara manual maupun digital, dan belajar membuat desain menggunakan secara manual maupun digital. Walaupun merasa kesulitan karena pada awalnya tidak memiliki dasar seni, Sekarang ketertarikan saya untuk memahami lebih dalam pembuatan karya seni dan penilaian karya seni semakin kuat

Saya sendiri sangat tertarik dengan kajian kajian tentang macam-macam fotografi. Seperti, Street fotografi, Wedding fotografi, still life fotografi maupun fotografi secara komersil. Animasi juga menjadi salah satu kajian yang menarik bagi saya, baik itu animasi barat maupun animasi western seperti animasi jepang. Saya juga tertarik dengan kajian tentang audiovisual baik itu film maupun iklan yang berupa video yang biasa tampil di media sosial dan tv. Walaupun dengan kurangnya skill menggambar komik juga menjadi kajian yang menarik bagi saya terutama komik jepang.

Dengan ketertarikan saya ini, saya berharap dapat mendalami kajian seni rupa dengan baik, sehingga karya seni yang saya hasilkan dapat memiliki makna yang lebih dalam dan bermanfaat bagi saya serta masyarakat sekitar."

Analisis Semiotika Pada Poster Film Qodrat

  Analisis Poster Fim Qodrat   Pendahuluan Poster adalah media promosi yang masih banyak digandrungi oleh pembuat film sebagai media...