Seni dan desain adalah hal yang tak pernah saya hiraukan setidaknya sebelum saya memutuskan untuk berkuliah pada jurusan yang berhubungan dengan seni. Perkenalkan, saya Raka Gemilang Ramadhani, Saat ini saya tengah menjadi mahasiswa yang baru memulai semester 4 di Universitas Indraprasta PGRI jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV).
Lahir di sebuah perkampungan Cianjur, Saya mempunyai keluarga
yang dekat dengan seni, paman saya adalah seorang pelukis dan ayah saya fotografer.
Bagaimana dengan saya?, Saya sama sekali tidak tertarik dengan karya seni dan
hal-hal sejenis. Saya lebih tertarik pada aktivitas yang berhubungan dengan
olahraga, seperti mengikuti lomba lari, voli, futsal, dan lain sebagainya. Tak
menemukan tujuan kemana yang pasti terhadap bidang olahraga memunculkan
ketertarikan saya pada dunia seni.
Ketertarikan saya terhadap dunia seni diawali hanya melewati
hobi. Kecintaan terhadap perfilman dan perkomikan mulai muncul sejak masa SMA.
Mungkin terdengar klise, tapi film-film superhero Marvellah yang membuka
wawasan saya terhadap dunia perfilman. Saya juga mulai membaca komik secara
digital maupun secara cetak yang meminjam terhdapa teman atau perpustakaan. Meskipun
demikian, saya tidak pernah mempertimbangkan industri seni sebagai bidang
pekerjaan saya. Jadi, mengapa saya memutuskan untuk masuk jurusan desain
komunikasi visual?
Saat saya mengalami kegagalan dalam lolos di kampus negeri
dan jurusan impian saya, saya merasa kehilangan arah. Namun, saya kemudian
memutuskan untuk mencari kampus swasta yang sesuai dengan kemampuan ekonomi
saya. Ketika saya menemukan Universitas Indraprasta PGRI (Unindra), saya
mencari jurusan yang setidaknya bisa saya nikmati, yaittu jurusan desain
komunikasi visual.
Kenapa Desain Komunikasi Visual?
Menikmati karya visual sebagai hobi, Saya berpikir kenapa
tidak terjun langsung dalam pembuatannya. Desain komunikasi sendiri bisa dibilang
sangat mencakup banyak hal di bidang kesenian. Saya sendiri sangat tertarik
dengan pembuatan film animasi, komik, fotografi, dan videografi bisa dibilang desain
komunikasi visual mencakup semua kertertarikan saya tersebut.
Tertarik saja ternyata tidaklah cukup, Setelah saya memasuki
semester satu, saya sangat merasa kesulitan karena tidak adanya kesiapan pada
bisang tersebut. Merasa tertingga teman-teman yang sudah jauh di depan saya,
Merasa kesulitan secara ekonomi yang ternyata desain komunikasi visual cukup mengoreh
uang yang banyak dalam membeli peralatannya.
Tiga semester telah dilalui, dan bisa dibilang saya masih
berjuang untuk mengasah minat saya di bidang desain komunikasi visual. Saya
mulai mengasah kemampuan fotografi dari dasar, mengasah keterampilan menggambar
secara manual maupun digital, dan belajar membuat desain menggunakan secara
manual maupun digital. Walaupun merasa kesulitan karena pada awalnya tidak
memiliki dasar seni, Sekarang ketertarikan saya untuk memahami lebih dalam pembuatan
karya seni dan penilaian karya seni semakin kuat
Saya sendiri sangat tertarik dengan kajian kajian tentang macam-macam
fotografi. Seperti, Street fotografi, Wedding fotografi, still life fotografi
maupun fotografi secara komersil. Animasi juga menjadi salah satu kajian yang
menarik bagi saya, baik itu animasi barat maupun animasi western seperti
animasi jepang. Saya juga tertarik dengan kajian tentang audiovisual baik itu
film maupun iklan yang berupa video yang biasa tampil di media sosial dan tv. Walaupun
dengan kurangnya skill menggambar komik juga menjadi kajian yang menarik bagi
saya terutama komik jepang.
Dengan ketertarikan saya ini, saya berharap dapat mendalami
kajian seni rupa dengan baik, sehingga karya seni yang saya hasilkan dapat
memiliki makna yang lebih dalam dan bermanfaat bagi saya serta masyarakat
sekitar."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar