Raka Gemilang Ramadhani
202246501093
R4E
Sudah tidak asing bahwa Genre horror adalah salah satu genre kecintaan orang-orang indonesia. Faktanya, genre film horor Indonesia adalah salah satu genre yang paling laris dalam penjualan tiketnya. Ketertarikan masyarakat Indonesia terhadap genre horor ada hubungannya dengan “kejiwaan” masyarakat Indonesia dan nilai-nilai ketimuran yang berkaitan erat dengan konsep supernaturalitas. Asumsi ini didasarkan pada fakta bahwa setiap wilayah dan suku di Indonesia yang memiliki kepercayaan mereka masing-masing akan alam gaib. Kepercayaan ini juga berimbas terhdap produk-produk yang dihasilkan Indonesia. Komik horror adalah salah satu produk dari kepercayaan Masyarakat tersebut, Mari kita bahas lebih lanjut.
Sejarah Komik
Perkembangan komik sendiri memiliki dua era yaitu era
cetak dan era digital yaitu :
Era Cetak
Era cetak komik Indonesia adalah dimulai dari periode
1930 sampai 2000-an. Dalam periode komik-komik Indonesia bergantung pada media
cetak seperti koran, majalah, dan buku untuk disebarluaskan dan dikenal oleh
masyarakat.
Pada periode 1930-an komik Indonesia awalnya banyak
muncul dalam bentuk komik strip di koran-koran. Komik-komik Indonesia karya
para komikus Indonesia pada saat itu juga dapat ditemukan pada surat kabar
Belanda. Karakter pertama komik Indonesia pada periode ini adalah Put
On karya Kho Wan Gie. Put On merupakan jenis komik
strip yang dimuat di majalah mingguan Sin Po pada 1931-1960.
Ada 3 tema besar pada periode ini, yaitu romantis,
silat, dan superhero. Dalam membuat karakter superhero, dapat terlihat pengaruh
komik Amerika pada karakter-karakter yang diciptakan. Dengan memadukan gaya
Amerika lewat cerita dan nuansa lokal, membuat komik-komik karya komikus lokal
juga dapat digandrungi masyarakat.
Era Digital
Era digital komik Indonesia dimulai pada periode
setelah 2000an atau periode setelah reformasi. Karena makin mudahnya akses
internet, banyak para komikus Indonesia masa kini lebih berfokus membuat dan
menyebar luaskan karyanya secara digital. Banyak dari komikus pada periode ini
bekerja secara independen, tidak bergantung pada penerbit besar, dan cenderung
memproduksi serta menyebarkan karya dalam komunitas terbatas.
Pada era ini mulai meluasnya aneka genre komik mulai dari komik romance, fiksi ilmiah, Action, horror, dll. Komik-komik Indonesia yang kini berfokus melalui platform digital justru dapat merambah popularitasnya hingga ke mancanegara.
Apa itu Komik ?
Komik merupakan sebuah susunan gambar dan kata yang
bertujuan untuk memberikan informasi yang ingin disampaikan kepada pembaca.
Sebuah komik selalu memanfaatkan ruang gambar dengan tata letak. Hal tersebut
agar gambar membentuk cerita, yang dituangkan dalam bentuk dan tanda. Komik
juga termasuk dalam karya sastra, yaitu sastra bergambar
6 Aspek Yang Perlu Diperhatikan Dalam
Pembuatan Komik
1. 1. Panel
Panel adalah kotak yang berisi ilustrasi dan teks yang nantinya membentuk sebuah alur cerita. Panel bisa dikatakan sebagai frame atau representasi dari kejadiankejadian utama dari cerita yang terdapat dalam komik tersebut
2. 2. udut
Pandang
Aspek kekayaan bahasa penuturan secara dramatis mampu dihasilkan dengan pemilihan sudut pandang yang sesuai dengan adegan yang muncul dalam panel komik. Sudut pandang dalam bahasa perfilman biasa dikenal dengan istilah camera angle.
3. 3. Parit
Istilah
parit atau istilah ruang sela merujuk
pada ruang di antara panel. Parit inilah yang menumbuhkan imajinasi pembaca,
dimana dua gambar yang terpisah dalam panel digubah oleh pembaca untuk menjadi
gagasan mengikuti interpretasi pembaca. Ukuran parit amat beragam dan
ditentukan dari ukuran dan komposisi dalam suatu halaman. Parit umumnya
memiliki ukuran standar 0,5 cm hingga 1 cm.
Balon kata merupakan representasi dari pembicaraan ataupun narasi dari peristiwa yang sedang digambarkan dalam panel. Balon kata merupakan fungsi bahasa dari komik. Fungsi dimana bahasa dalam dialog yang ditempatkan dalam balon adalah merupakan ungkapan sekaligus monolog dari tiap adegan yang terdapat dalam panel. Balon kata memiliki banyak variasi untuk menggambarkan suara ke dalam bentuk visual. Bentuk balon kata bervariasi menyesuaikan dengan ekspresi emosi dari narasi yang sedang diucapkan oleh tokoh.
5. 5. Ilustrasi
Komik
Ilustrasi pada komik memiliki fungsi
sebagai gambaran pesan terbaca, namun dapat mengurai cerita. Ilustrasi sangat
erat kaitannya dengan komik, bedanya ilustrasi hanya terdiri dari beberapa
gambar yang melukiskan isi dari suatu cerita, namun komik adalah gambargambar
yang memvisualkan keseluruhan isi cerita
Dalam komik, elemen cerita menjadi
bagian yang sangat penting karena perpaduan unsur visual dan teks merupakan
perwujudan dari bentuk narasi yang berupa runtutan cerita. Komik adalah sebuah
sastra gambar. Didefinisikan sebagai satra gambar menunjukkan pentingnya
peranan cerita dalam sebuah komik. Kekuatan narasi merujuk pada kualitas,
dampak, dan nilai sebuah komik.
Komik horor Indonesia secara khusus belum menjadi
suatu topik bahasan yang umum, pola tertentu dari adanya fiksasi kultural atas
komik horor di Indonesia dapat dicermati jejaknya pada komik-komik horor pada
surat kabar dan majalah terbitan lokal, majalah Sunda Mangle misalnya. Namun
pada masa ini komik horror masih sangat sedikit peminatnya, Sebab jangkauan
media cetak yang terbatas. Komik cetak Indonesia pada saat itu juga kesulitan
harus bersaing dengan komik dari jepang yang tak kalah menarik
Seiring Perkembangan di dalam bidang teknologi
informasi dan komunikasi memicu tumbuhnya perubahan kultural di tengah
masyarakat. Ia juga merambah kepada media populer yang kemudian berimbas kepada
perubahan pola perilaku maupun nilai-nilai yang dipercaya suatu komunitas dalam
masyarakat. Fiksi horor merupakan salah satu dari bermacam media yang sedang
berkembang seiring dengan makin cepatnya arus pertukaran informasi pada
masyarakat global.
Salah satu penerbit komik digital terpopuler adalah web
daring webtoon. Selain karena popularitasnya, platform komik daring menjadi
fokus dari kajian karena platform daring menjangkau pembaca komik dalam lingkup
yang lebih luas bila dibandungkan dengan komik cetak, ia juga membuka peluang
bagi komikus amatir yang baru di dalam pasar komik dalam mempublikasikan karya
mereka. Berikut beberapa contoh komik horror yang diterbitkan di web daring
webtoon :
.jpg)
Glommy Sunday
Karya : Fancycon
Tahun Terbit : 2016
Pelanggan : 798 ribu
Total suka : 5,2 Juta
Gloomy Sunday merupakan komik antologi yang tersusun atas kumpulan cerita pendek, cerita dibawakan melalui karakter utama yang ditampilkan melalui sudut pandang orang ketiga (sudut pandang orang ketiga objektif). Pada umumnya identitas karakter bersifat anonim/tidak banyak informasi yang didapat dari identitas karakter selain namanya. Narasi berkutat seputar kejadian-kejadian supernatural, benda-benda ajaib, hantu, monster, dan kutukan-kutukan. Tokoh protagonis pada cerita berperan pasif terhadap nuansa horor yang ditampilkan, mereka tidak berusaha untuk melawan tekanan dari horor itu sendiri.
Creep In
Karya : Fancycon
Tahun Terbit : 2019
Pelanggan : 496 ribu
Total suka : 2,8 Juta
Creep In pada dasarnya berkisah mengenai eksorsisme yang dilakukan dengan cara
yang tidak konvensional melalui satu tokoh hantu yang melawan hantu-hantu jahat
lainnya. Terdapat narasi-narasi pendek untuk tiap-tiap arc yang berisi beberapa
episode dengan alur cerita yang berbeda, namun keseluruhannya masih dalam satu
kesatuan dengan narasi besar cerita, berbeda dengan Gloomy Sunday atau Creep.
Latar cerita bersifat fiktif dengan unsur lokal, hal ini dapat dilihat dari
struktur bangunan yang ada.
Kemala
Karya : Sweta Kartika
Tahun Terbit : 2020
Pelanggan : 102 ribu
Total suka : 230 ribu
Kemala berkisah seputar karakter utama bernama Kemala yang tanpa sepengetahuannya berubah menjadi hantu. Perubahan ini membuat Kemala mendapatkan kemampuan berinteraksi dengan hantu lainnya dan mendengarkan kisah mereka, di saat yang bersamaan Kemala juga mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi terhadapnya. Cerita berlatar fiktif dengan latar utama sekolah dengan nuansa lokal, hal ini dapat terlihat dari struktur bangunan dan pakaian adat Jawa yang dikenakan beberapa karakter, serta cerita-cerita mengenai kekejian kolonialis Belanda dan praktik-praktik perdukunan lokal seperti santet dan susuk pada beberapa arc cerita.
Kesimpulan
Genre horor Indonesia sangat populer dan kesukaan
masyarakat terhadap genre ini, dapat disimpulkan bahwa minat tersebut berkaitan
erat dengan kejiwaan dan nilai-nilai ketimuran di masyarakat Indonesia.
Hubungan ini terkait dengan konsep supernaturalitas yang erat dengan
kepercayaan masyarakat terhadap alam gaib. Di setiap wilayah dan suku di
Indonesia, terdapat kepercayaan masing-masing terhadap alam gaib, yang turut
mempengaruhi produksi budaya, termasuk komik horor. Oleh karena itu, komik
horor Indonesia dapat dianggap sebagai salah satu produk yang menjanjikan
sebagai sebuah karya .
Walaupun dengan kendala dan segala persaingan komik
Indonesia dengan keterbukaan terhadap media digital, banyak harapan yang bisa
direalisasikan dalam industri perkomikan. Petingnya bagu Komikus horor
Indonesia telah mulai sadar dengan pembangunan latar cerita yang memperlihatkan
karakteristik dari unsur-unsur local. Dengan menaruh budaya local terhadap
komik horror dapat mendapatkan rasa simpati lebih pembaca untuk lebih tertarik
pada komik yang kita akan buat. Dengan bantuan platform digital seperti webtoon
dapat menjadi pijakan dalam pengembangan fiksi horor Indonesia. Sebagai seorang
mahasiswa DKV yang tertarik dalam pembuatan Komik, Webtoon dapat berguna
menentukan target pembaca atau pasar yang tepat, sehingga industri komik horor
Indonesia dapat berkembang lebih baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar