Sabtu, 23 Maret 2024

Potensi Komik Horor Indonesia

Raka Gemilang Ramadhani

202246501093

R4E

Sudah tidak asing bahwa Genre horror adalah salah satu genre kecintaan orang-orang indonesia. Faktanya, genre film horor Indonesia adalah salah satu genre yang paling laris dalam penjualan tiketnya. Ketertarikan masyarakat Indonesia terhadap genre horor ada hubungannya dengan “kejiwaan” masyarakat Indonesia dan nilai-nilai ketimuran yang berkaitan erat dengan konsep supernaturalitas. Asumsi ini didasarkan pada fakta bahwa setiap wilayah dan suku di Indonesia yang memiliki kepercayaan mereka masing-masing akan alam gaib. Kepercayaan ini juga berimbas terhdap produk-produk yang dihasilkan Indonesia. Komik horror adalah salah satu produk dari kepercayaan Masyarakat tersebut, Mari kita bahas lebih lanjut.

Sejarah Komik

Perkembangan komik sendiri memiliki dua era yaitu era cetak dan era digital yaitu :

Era Cetak

Era cetak komik Indonesia adalah dimulai dari periode 1930 sampai 2000-an. Dalam periode komik-komik Indonesia bergantung pada media cetak seperti koran, majalah, dan buku untuk disebarluaskan dan dikenal oleh masyarakat.

Pada periode 1930-an komik Indonesia awalnya banyak muncul dalam bentuk komik strip di koran-koran. Komik-komik Indonesia karya para komikus Indonesia pada saat itu juga dapat ditemukan pada surat kabar Belanda. Karakter pertama komik Indonesia pada periode ini adalah Put On karya Kho Wan Gie. Put On merupakan jenis komik strip yang dimuat di majalah mingguan Sin Po pada 1931-1960.

Ada 3 tema besar pada periode ini, yaitu romantis, silat, dan superhero. Dalam membuat karakter superhero, dapat terlihat pengaruh komik Amerika pada karakter-karakter yang diciptakan. Dengan memadukan gaya Amerika lewat cerita dan nuansa lokal, membuat komik-komik karya komikus lokal juga dapat digandrungi masyarakat.

Era Digital

Era digital komik Indonesia dimulai pada periode setelah 2000an atau periode setelah reformasi. Karena makin mudahnya akses internet, banyak para komikus Indonesia masa kini lebih berfokus membuat dan menyebar luaskan karyanya secara digital. Banyak dari komikus pada periode ini bekerja secara independen, tidak bergantung pada penerbit besar, dan cenderung memproduksi serta menyebarkan karya dalam komunitas terbatas.

Pada era ini mulai meluasnya aneka genre komik mulai dari komik romance, fiksi ilmiah, Action, horror, dll. Komik-komik Indonesia yang kini berfokus melalui platform digital justru dapat merambah popularitasnya hingga ke mancanegara.

Apa itu Komik ?

Komik merupakan sebuah susunan gambar dan kata yang bertujuan untuk memberikan informasi yang ingin disampaikan kepada pembaca. Sebuah komik selalu memanfaatkan ruang gambar dengan tata letak. Hal tersebut agar gambar membentuk cerita, yang dituangkan dalam bentuk dan tanda. Komik juga termasuk dalam karya sastra, yaitu sastra bergambar

6 Aspek Yang Perlu Diperhatikan Dalam Pembuatan Komik

1.     1. Panel

Panel adalah kotak yang berisi ilustrasi dan teks yang nantinya membentuk sebuah alur cerita. Panel bisa dikatakan sebagai frame atau representasi dari kejadiankejadian utama dari cerita yang terdapat dalam komik tersebut

2.     2. udut Pandang

Aspek kekayaan bahasa penuturan secara dramatis mampu dihasilkan dengan pemilihan sudut pandang yang sesuai dengan adegan yang muncul dalam panel komik. Sudut pandang dalam bahasa perfilman biasa dikenal dengan istilah camera angle.

3.     3. Parit Istilah

parit atau istilah ruang sela merujuk pada ruang di antara panel. Parit inilah yang menumbuhkan imajinasi pembaca, dimana dua gambar yang terpisah dalam panel digubah oleh pembaca untuk menjadi gagasan mengikuti interpretasi pembaca. Ukuran parit amat beragam dan ditentukan dari ukuran dan komposisi dalam suatu halaman. Parit umumnya memiliki ukuran standar 0,5 cm hingga 1 cm.

 4.  Balon Kata

Balon kata merupakan representasi dari pembicaraan ataupun narasi dari peristiwa yang sedang digambarkan dalam panel. Balon kata merupakan fungsi bahasa dari komik. Fungsi dimana bahasa dalam dialog yang ditempatkan dalam balon adalah merupakan ungkapan sekaligus monolog dari tiap adegan yang terdapat dalam panel. Balon kata memiliki banyak variasi untuk menggambarkan suara ke dalam bentuk visual. Bentuk balon kata bervariasi menyesuaikan dengan ekspresi emosi dari narasi yang sedang diucapkan oleh tokoh.

5.    5. Ilustrasi Komik

Ilustrasi pada komik memiliki fungsi sebagai gambaran pesan terbaca, namun dapat mengurai cerita. Ilustrasi sangat erat kaitannya dengan komik, bedanya ilustrasi hanya terdiri dari beberapa gambar yang melukiskan isi dari suatu cerita, namun komik adalah gambargambar yang memvisualkan keseluruhan isi cerita

 6.     Cerita

Dalam komik, elemen cerita menjadi bagian yang sangat penting karena perpaduan unsur visual dan teks merupakan perwujudan dari bentuk narasi yang berupa runtutan cerita. Komik adalah sebuah sastra gambar. Didefinisikan sebagai satra gambar menunjukkan pentingnya peranan cerita dalam sebuah komik. Kekuatan narasi merujuk pada kualitas, dampak, dan nilai sebuah komik.

 Kenapa Komik Horor

Komik horor Indonesia secara khusus belum menjadi suatu topik bahasan yang umum, pola tertentu dari adanya fiksasi kultural atas komik horor di Indonesia dapat dicermati jejaknya pada komik-komik horor pada surat kabar dan majalah terbitan lokal, majalah Sunda Mangle misalnya. Namun pada masa ini komik horror masih sangat sedikit peminatnya, Sebab jangkauan media cetak yang terbatas. Komik cetak Indonesia pada saat itu juga kesulitan harus bersaing dengan komik dari jepang yang tak kalah menarik

Seiring Perkembangan di dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi memicu tumbuhnya perubahan kultural di tengah masyarakat. Ia juga merambah kepada media populer yang kemudian berimbas kepada perubahan pola perilaku maupun nilai-nilai yang dipercaya suatu komunitas dalam masyarakat. Fiksi horor merupakan salah satu dari bermacam media yang sedang berkembang seiring dengan makin cepatnya arus pertukaran informasi pada masyarakat global.

Salah satu penerbit komik digital terpopuler adalah web daring webtoon. Selain karena popularitasnya, platform komik daring menjadi fokus dari kajian karena platform daring menjangkau pembaca komik dalam lingkup yang lebih luas bila dibandungkan dengan komik cetak, ia juga membuka peluang bagi komikus amatir yang baru di dalam pasar komik dalam mempublikasikan karya mereka. Berikut beberapa contoh komik horror yang diterbitkan di web daring webtoon :



Glommy Sunday

Karya                  : Fancycon

Tahun Terbit      : 2016

Pelanggan          : 798 ribu

Total suka           : 5,2 Juta

 

 

Gloomy Sunday merupakan komik antologi yang tersusun atas kumpulan cerita pendek, cerita dibawakan melalui karakter utama yang ditampilkan melalui sudut pandang orang ketiga (sudut pandang orang ketiga objektif). Pada umumnya identitas karakter bersifat anonim/tidak banyak informasi yang didapat dari identitas karakter selain namanya. Narasi berkutat seputar kejadian-kejadian supernatural, benda-benda ajaib, hantu, monster, dan kutukan-kutukan. Tokoh protagonis pada cerita berperan pasif terhadap nuansa horor yang ditampilkan, mereka tidak berusaha untuk melawan tekanan dari horor itu sendiri.



Creep In

Karya                  :  Fancycon

Tahun Terbit      :  2019

Pelanggan          :  496 ribu

Total suka           :  2,8 Juta

 

Creep In pada dasarnya berkisah mengenai eksorsisme yang dilakukan dengan cara yang tidak konvensional melalui satu tokoh hantu yang melawan hantu-hantu jahat lainnya. Terdapat narasi-narasi pendek untuk tiap-tiap arc yang berisi beberapa episode dengan alur cerita yang berbeda, namun keseluruhannya masih dalam satu kesatuan dengan narasi besar cerita, berbeda dengan Gloomy Sunday atau Creep. Latar cerita bersifat fiktif dengan unsur lokal, hal ini dapat dilihat dari struktur bangunan yang ada.




Kemala

Karya                  :  Sweta Kartika

Tahun Terbit      :  2020

Pelanggan          :  102 ribu

Total suka           :  230 ribu




Kemala berkisah seputar karakter utama bernama Kemala yang tanpa sepengetahuannya berubah menjadi hantu. Perubahan ini membuat Kemala mendapatkan kemampuan berinteraksi dengan hantu lainnya dan mendengarkan kisah mereka, di saat yang bersamaan Kemala juga mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi terhadapnya. Cerita berlatar fiktif dengan latar utama sekolah dengan nuansa lokal, hal ini dapat terlihat dari struktur bangunan dan pakaian adat Jawa yang dikenakan beberapa karakter, serta cerita-cerita mengenai kekejian kolonialis Belanda dan praktik-praktik perdukunan lokal seperti santet dan susuk pada beberapa arc cerita.

Kesimpulan

Genre horor Indonesia sangat populer dan kesukaan masyarakat terhadap genre ini, dapat disimpulkan bahwa minat tersebut berkaitan erat dengan kejiwaan dan nilai-nilai ketimuran di masyarakat Indonesia. Hubungan ini terkait dengan konsep supernaturalitas yang erat dengan kepercayaan masyarakat terhadap alam gaib. Di setiap wilayah dan suku di Indonesia, terdapat kepercayaan masing-masing terhadap alam gaib, yang turut mempengaruhi produksi budaya, termasuk komik horor. Oleh karena itu, komik horor Indonesia dapat dianggap sebagai salah satu produk yang menjanjikan sebagai sebuah karya .

Walaupun dengan kendala dan segala persaingan komik Indonesia dengan keterbukaan terhadap media digital, banyak harapan yang bisa direalisasikan dalam industri perkomikan. Petingnya bagu Komikus horor Indonesia telah mulai sadar dengan pembangunan latar cerita yang memperlihatkan karakteristik dari unsur-unsur local. Dengan menaruh budaya local terhadap komik horror dapat mendapatkan rasa simpati lebih pembaca untuk lebih tertarik pada komik yang kita akan buat. Dengan bantuan platform digital seperti webtoon dapat menjadi pijakan dalam pengembangan fiksi horor Indonesia. Sebagai seorang mahasiswa DKV yang tertarik dalam pembuatan Komik, Webtoon dapat berguna menentukan target pembaca atau pasar yang tepat, sehingga industri komik horor Indonesia dapat berkembang lebih baik.


file:///C:/Users/62851/Downloads/7-Article%20Text-20-1-10-20170824.pdf

https://ejournal.unisba.ac.id/index.php/mediator/article/viewFile/1121/688

https://pdfs.semanticscholar.org/33ec/5c00c8394e397711828cd48324469b70ab01.pdf


 


Senin, 04 Maret 2024

Siapa Diri Anda Dalam Kajian Seni Rupa dan Desain

Seni dan desain adalah hal yang tak pernah saya hiraukan setidaknya sebelum saya memutuskan untuk berkuliah pada jurusan yang berhubungan dengan seni. Perkenalkan, saya Raka Gemilang Ramadhani, Saat ini saya tengah menjadi mahasiswa yang baru memulai semester 4 di Universitas Indraprasta PGRI jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV).

Lahir di sebuah perkampungan Cianjur, Saya mempunyai keluarga yang dekat dengan seni, paman saya adalah seorang pelukis dan ayah saya fotografer. Bagaimana dengan saya?, Saya sama sekali tidak tertarik dengan karya seni dan hal-hal sejenis. Saya lebih tertarik pada aktivitas yang berhubungan dengan olahraga, seperti mengikuti lomba lari, voli, futsal, dan lain sebagainya. Tak menemukan tujuan kemana yang pasti terhadap bidang olahraga memunculkan ketertarikan saya pada dunia seni.

Ketertarikan saya terhadap dunia seni diawali hanya melewati hobi. Kecintaan terhadap perfilman dan perkomikan mulai muncul sejak masa SMA. Mungkin terdengar klise, tapi film-film superhero Marvellah yang membuka wawasan saya terhadap dunia perfilman. Saya juga mulai membaca komik secara digital maupun secara cetak yang meminjam terhdapa teman atau perpustakaan. Meskipun demikian, saya tidak pernah mempertimbangkan industri seni sebagai bidang pekerjaan saya. Jadi, mengapa saya memutuskan untuk masuk jurusan desain komunikasi visual?

Saat saya mengalami kegagalan dalam lolos di kampus negeri dan jurusan impian saya, saya merasa kehilangan arah. Namun, saya kemudian memutuskan untuk mencari kampus swasta yang sesuai dengan kemampuan ekonomi saya. Ketika saya menemukan Universitas Indraprasta PGRI (Unindra), saya mencari jurusan yang setidaknya bisa saya nikmati, yaittu jurusan desain komunikasi visual.

Kenapa Desain Komunikasi Visual?

Menikmati karya visual sebagai hobi, Saya berpikir kenapa tidak terjun langsung dalam pembuatannya. Desain komunikasi sendiri bisa dibilang sangat mencakup banyak hal di bidang kesenian. Saya sendiri sangat tertarik dengan pembuatan film animasi, komik, fotografi, dan videografi bisa dibilang desain komunikasi visual mencakup semua kertertarikan saya tersebut.

Tertarik saja ternyata tidaklah cukup, Setelah saya memasuki semester satu, saya sangat merasa kesulitan karena tidak adanya kesiapan pada bisang tersebut. Merasa tertingga teman-teman yang sudah jauh di depan saya, Merasa kesulitan secara ekonomi yang ternyata desain komunikasi visual cukup mengoreh uang yang banyak dalam membeli peralatannya.

Tiga semester telah dilalui, dan bisa dibilang saya masih berjuang untuk mengasah minat saya di bidang desain komunikasi visual. Saya mulai mengasah kemampuan fotografi dari dasar, mengasah keterampilan menggambar secara manual maupun digital, dan belajar membuat desain menggunakan secara manual maupun digital. Walaupun merasa kesulitan karena pada awalnya tidak memiliki dasar seni, Sekarang ketertarikan saya untuk memahami lebih dalam pembuatan karya seni dan penilaian karya seni semakin kuat

Saya sendiri sangat tertarik dengan kajian kajian tentang macam-macam fotografi. Seperti, Street fotografi, Wedding fotografi, still life fotografi maupun fotografi secara komersil. Animasi juga menjadi salah satu kajian yang menarik bagi saya, baik itu animasi barat maupun animasi western seperti animasi jepang. Saya juga tertarik dengan kajian tentang audiovisual baik itu film maupun iklan yang berupa video yang biasa tampil di media sosial dan tv. Walaupun dengan kurangnya skill menggambar komik juga menjadi kajian yang menarik bagi saya terutama komik jepang.

Dengan ketertarikan saya ini, saya berharap dapat mendalami kajian seni rupa dengan baik, sehingga karya seni yang saya hasilkan dapat memiliki makna yang lebih dalam dan bermanfaat bagi saya serta masyarakat sekitar."

Analisis Semiotika Pada Poster Film Qodrat

  Analisis Poster Fim Qodrat   Pendahuluan Poster adalah media promosi yang masih banyak digandrungi oleh pembuat film sebagai media...